JATIMTIMES - Sebanyak 132 calon guru resmi dilepas Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) melalui acara Pelepasan dan Sumpah Profesi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Tahun 2025 yang digelar di Auditorium Multikultural Rabu, (3/9/2025).
Prosesi ini bukan sekadar formalitas, melainkan tonggak penting bagi lahirnya pendidik-pendidik baru yang profesional dan siap mengabdi untuk masa depan pendidikan Indonesia.
Baca Juga : Imigrasi Malang Gelar Forum Komunikasi Publik, Bahas Peninjauan Standar Pelayanan
Rektor Unikama Dr Sudi Dul Aji MSi menekankan bahwa tantangan dunia pendidikan kian kompleks dan dinamis. Menjadi guru bukan hanya soal kelulusan ujian, melainkan perjalanan panjang untuk terus belajar dan beradaptasi.

“Harapan kami, setelah lulus mereka tidak hanya menyandang gelar, tapi benar-benar tampil sebagai guru profesional. Perubahan kurikulum terus terjadi, teknologi berkembang cepat, dan tantangan dunia pendidikan semakin beragam. Karena itu, proses belajar seorang guru sejatinya tidak pernah berhenti,” ujarnya.
Unikama, menurut rektor, berkomitmen menyiapkan calon guru dengan kompetensi lebih dari sekadar materi PPG. Selain kurikulum inti, mahasiswa juga digembleng melalui workshop penulisan ilmiah, publikasi jurnal, hingga pembuatan karya akademik.

“Kami ingin mereka terbiasa menulis, meneliti, dan menyampaikan gagasan. Hal-hal seperti ini yang membuat PPG Unikama memiliki ciri khas dibandingkan PPG lain,” jelasnya.
Tak hanya itu. Calon guru juga dilatih untuk mengajar dengan hati. “Guru tidak cukup pintar, tapi harus bisa menjadi teladan. Integritas dan ketulusan adalah kunci,” tambahnya.
Sebagian besar peserta PPG Unikama merupakan fresh graduate yang baru menapaki dunia pendidikan. Kondisi ini diakui menjadi tantangan tersendiri karena minimnya pengalaman lapangan.

“Karena itu, kami dorong mereka untuk terjun langsung dalam praktik, menghadapi dinamika kelas, dan memahami karakter siswa. Dari situ, mereka bisa tumbuh menjadi guru yang matang,” jelas rektor.
Dr Dyah Triwahyuningtyas SSi MPd, ketua Program Studi PPG, menjelaskan bahwa pelepasan kali ini merupakan gelombang pertama PPG Unikama. Para peserta menempuh pendidikan selama satu tahun penuh, mulai 2024 hingga pertengahan 2025, dengan total dua semester.

“Mereka telah menjalani ujian UKPPG, baik ujian tulis maupun kinerja. Saat ini hanya ada delapan mahasiswa yang masih menunggu kesempatan ujian susulan,” terangnya.
Dyah menambahkan, perjalanan mahasiswa PPG tidak hanya tentang menguasai teori mengajar. Lebih dari itu, mereka dituntut untuk terus mengembangkan diri di tengah perkembangan teknologi dan tantangan global.
“Selain kompetensi dasar, guru masa kini dituntut berinovasi. Mereka harus siap menghadapi era digital, memahami pembelajaran berbasis teknologi, dan tetap menjaga kualitas pengajaran,” paparnya.

Program PPG Unikama dirancang untuk memberi pengalaman yang lebih luas. Selain materi wajib dari Kementerian Pendidikan, mahasiswa juga dibekali dengan berbagai pelatihan tambahan.
Baca Juga : UIN Malang Lantik Kepala UPT dan Pusat Studi Baru, Rektor Tekankan Lompatan 100 Hari
Dyah Triwahyuningtyas menjelaskan bahwa kampus juga menyelenggarakan workshop penulisan artikel ilmiah, penelitian tindakan kelas (PTK), hingga pengurusan hak kekayaan intelektual (HKI). Selain itu, terdapat pula pelatihan pramuka, unit kesehatan sekolah (UKS), pendidikan inklusi, serta pelatihan kecerdasan buatan (AI) yang dianggap relevan dengan kebutuhan pendidikan masa kini.
Tak berhenti di ruang kuliah, mahasiswa PPG juga diwajibkan menjalani pengabdian kepada masyarakat. Melalui program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) tahap 1 dan 2, serta proyek kepemimpinan, mereka berkesempatan melatih siswa, membimbing guru, hingga memberikan pelatihan untuk masyarakat umum.
“Pengalaman itu membentuk mereka agar tidak hanya menguasai kelas, tetapi juga peka terhadap kebutuhan sosial di sekitarnya,” tambah Dyah.
Dyah menegaskan bahwa lulusan PPG Unikama diharapkan mampu menjaga integritas profesinya. Guru, katanya, adalah sosok kunci dalam mencetak generasi bangsa.
“Pesan kami sederhana: jangan pernah berhenti belajar dan berinovasi. Apa yang diperoleh di sini hanyalah awal. Integritas dan komitmen sebagai guru Indonesia harus selalu dijaga,” ungkap dia.
Acara pelepasan ini menjadi refleksi bahwa pendidikan membutuhkan guru yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga visioner, kreatif, dan berintegritas. Dengan bekal kurikulum, pengalaman lapangan, serta pelatihan tambahan yang komprehensif, lulusan PPG Unikama diyakini siap menghadapi tantangan global dan lokal sekaligus.
Bagi Unikama, keberhasilan melahirkan lulusan PPG perdana ini merupakan wujud nyata komitmen kampus dalam mendukung program nasional peningkatan kualitas guru. Bagi para calon guru, ini adalah awal perjalanan panjang untuk menjadi pendidik yang bukan hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi.