Jatim Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 10 Hari Ke depan, Berikut Sebaran Wilayahnya

20 - Nov - 2025, 10:53

Ilustrasi cuaca ektrem. (Foto: iStock)

JATIMTIMES - BMKG Juanda mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah Jawa Timur. Dalam periode 20–29 November 2025, puluhan daerah di Jatim diminta untuk meningkatkan kewaspadaan karena berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi. Mulai hujan sedang hingga lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es.

Daerah yang masuk daftar waspada cuaca ekstrem d Jawa Timur adalah sebagai berikut:
- Bangkalan
- Banyuwangi
- Kota Batu
- Blitar
- Bojonegoro
- Bondowoso
- Gresik
- Jember
- Jombang
- Kediri
- Lamongan
- Lumajang
- Madiun
- Magetan
- Malang
- Mojokerto
- Nganjuk
- Ngawi
- Pacitan
- Pamekasan
- Pasuruan
- Ponorogo
- Probolinggo
- Sampang
- Sidoarjo
- Situbondo
- Sumenep
- Surabaya
- Trenggalek
- Tuban
- Tulungagung.

Baca Juga : Pohon Bacang di Kawasan Payung Kota Batu Tumbang Sempat Menutup Akses Jalan

BMKG menjelaskan bahwa hampir seluruh Jawa Timur kini telah memasuki musim hujan. Dalam 10 hari ke depan, potensi cuaca ekstrem diprediksi meningkat dan dapat berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat.

"Peningkatan curah hujan ini dipicu oleh adanya pola pertemuan angin (konvergensi) serta melintasnya fenomena gelombang atmosfer Equatorial Rossby mulai 23 November 2025 di wilayah Jatim," demikian keterangan resmi BMKG Juanda. 

Selain itu, kondisi atmosfer lokal yang labil dan lembap dari lapisan bawah hingga atas juga memicu pertumbuhan awan konvektif yang dapat menimbulkan hujan lebat.

BMKG Juanda mengimbau masyarakat serta instansi terkait agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak. Terutama potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang dalam 10 hari mendatang. 

Baca Juga : Jalur Pendakian Ranu Kumbolo Ditutup Pasca Erupsi Semeru, 178 Pendaki Dievakuasi Hari Ini

Wilayah bertopografi curam seperti daerah tebing, pegunungan, dan perbukitan juga diminta untuk mengantisipasi dampaknya. Kondisi ekstrem ini dapat memicu berbagai risiko, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, hingga berkurangnya jarak pandang.