free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hiburan, Seni dan Budaya

Batik Sampur Tumpal, Inovasi Baru dari Perajin Malang di Hari Batik Nasional

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Dede Nana

03 - Oct - 2025, 17:10

Placeholder
Isa wahyudi saat menunjukkan batik Sampur Tumpal.(Foto: Istimewa).

JATIMTIMES - Peringatan Hari Batik Nasional di Kota Malang tahun ini tak sekadar menjadi momentum merayakan warisan budaya bangsa. Para perajin batik di Kecamatan Kedungkandang menghadirkan inovasi baru berupa selendang sampur tari bermotif tumpal Malang yang sarat filosofi sekaligus memperkuat identitas seni tari tradisional Malang.

Kegiatan ini lahir dari Pelatihan Membatik Bagi Perempuan yang diselenggarakan di halaman belakang Kantor Kecamatan Kedungkandang. Suasana rindang dan akrab itu menjadi ruang belajar bagi 50 peserta perwakilan kelurahan, yang dibimbing langsung oleh dua mentor, Yuharsita dari Bengkel Batik Sawojajar dan Fiko dari Hamparan Rintik Dinoyo.

Baca Juga : Innovate Fest 2025 Telkom University Surabaya Jadi Ajang Adu Ide Kreatif Anak Muda

Mereka menekuni teknik dasar membatik, mulai mengeblat, mencanting, mewarnai, hingga melorot kain, sebelum akhirnya menghasilkan karya yang unik, yakni sampur tari batik bermotif tumpal.

Ketua Asosiasi Perajin Batik Kota Malang, Isa Wahyudi atau yang akrab disapa Ki Demang, menegaskan bahwa sampur bermotif tumpal ini bukan karya sembarangan. Menurutnya, motif tersebut memiliki makna sebagai doa tolak bala. 

"Makna filosofi tumpal adalah doa tolak balak. Dalam gerakan tari, ada seblak sampur yang membuang ke kiri dan ke kanan, itu menandakan pelepasan segala keburukan. Karya ini kami dedikasikan bagi seniman dan penari Malang, agar memiliki ciri khas batik lokal yang membedakan dari daerah lain,” jelasnya.

Bagi dunia seni tari Malang, sampur batik bermotif tumpal ini diharapkan menjadi simbol baru yang tidak hanya mempercantik gerak.  Namun juga menambah kekayaan makna dalam setiap penampilan.

Ketua TP PKK Kecamatan Kedungkandang, Hannie Purwandari, menyebutkan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari ditetapkannya Kelurahan Sawojajar sebagai rintisan sentra batik oleh Diskopindag Kota Malang melalui Dekranasda Award. 

“Kedungkandang memiliki potensi besar. Ada Batik Buring, satu-satunya produsen batik alami di Kota Malang, dan perajin difabel di Bumiayu serta Arjowinangun. Semua potensi ini bisa berkembang, apalagi jika terus diberi ruang kreasi seperti hari ini,” tuturnya.

Menurut Hannie, mendirikan sentra batik tidak mudah karena membutuhkan konsistensi produksi dan keberadaan perajin aktif. Karena itu, kegiatan pelatihan sekaligus inovasi seperti sampur tumpal diharapkan dapat memicu tumbuhnya sentra-sentra baru di wilayah Kedungkandang.

Motif tumpal sendiri dikenal sejak masa klasik Nusantara. Bentuk segitiga runcingnya yang menyerupai gigi buaya melambangkan kekuatan, keteguhan, serta keseimbangan layaknya gunung yang suci.

Baca Juga : Kementerian UMKM Apresiasi Ekosistem Batik Malangan, Kota Malang Jadi Tuan Rumah Festival Batik 3 Kota

Dalam dimensi kosmologis, tumpal diyakini menggambarkan harmoni antara mikrokosmos (manusia), makrokosmos (alam semesta), dan metakosmos (dunia spiritual).

Selain itu, tumpal diyakini membawa kekuatan magis sebagai penolak bala, yang kini dipadukan dengan gerak seblak sampur dalam tari Malang. Dengan begitu, filosofi klasik berpadu dengan ekspresi seni kontemporer, menghadirkan karya yang bernilai estetik sekaligus simbolik.

Selain itu, pelatihan tersebut juga menjadi bagian dari rangkaian menuju Festival Batik Malang Kedungkandang yang akan digelar pada 26 Oktober 2025. Festival tersebut dijanjikan bakal meriah dengan serangkaian agenda. 

Yakni Launching Sentra Batik Sawojajar, Launching Griya Kriya Batik Topeng Ramah Difabel, Launching motif batik sampur tari Malang, Lomba fashion show batik dan parade batik Kedungkandang, Talkshow bersama DPRD, Pameran batik dan instalasi seni batik, Bazar UMKM serta workshop membatik, Pagelaran seni tari Beskalan dengan sampur batik bermotif tumpal.

Festival ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga ruang apresiasi terhadap perajin lokal yang telah memberi warna baru bagi batik Malang. Dengan lahirnya motif sampur tumpal, Malang kian menegaskan posisinya dalam peta batik nasional sekaligus memperkaya identitas budaya lokal.


Topik

Hiburan, Seni dan Budaya batik hari batik nasional batik sampur tumpul batik malang kota malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jombang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Dede Nana