JATIMTIMES - Salsa Nadhif warga Jalan Candisari, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang menambah daftar penyanyi pendatang baru di Indonesia. Dengan merilis single perdananya berjudulnya Kaleidoscope (Don’t Remember How to Love So Free) di The Grove Cafe, Jalan Wilis, Kota Malang, Selasa (29/7/2025).
Single perdana Salsa diproduseri langsung oleh musisi, penyanyi, dan penulis lagu asal Bandung bernama Panji Sakti ini sudah release pada 11 Juli 2025, tapi re-release dalam Kaleidoscope Night yang dipersembahkan Salsa Nadhif bersama Panji Sakti yang tengah menggelar konser Nun - East Java Tour 2025.

Konser mini ini adalah perilisan yang kedua kalinya setelah dilakukan pelukis sekaligus desainer busana secara online pada 11 Juli 2025 lalu di berbagai platform seperti Spotify, Apple Music, YouTube Music, Amazon Music, Tidal, Deezer, iHeart Radio, YouTube, TikTok, Instagram.
Baca Juga : Stylo Fashioride Sidoarjo: Paduan Fashion dan Touring Penuh Gaya 50 Riders Honda Stylo 160
Dalam konser mini itu Salsa menyanyikan tiga lagu yang diiringi dengan piano. Selain Kaleidoscope, Salsa membawakan lagu Malaikat Juga Tahu yang dipopulerkan Dewi Lestari dan You’ill Be In My oleh Phil Collins/Niki.
Pada single perdananya itu berdurasi 4 menit 55 detik, lagu itu bicara rasa yang dialami sescorang dengan masa lalunya. Suara Salsa yang ringan, membawa sesuatu dari yang semula kelam ketika berada di antara lingkungan dan orang-orang yang kasar seolah tak ada cinta yang tulus, sampai pada satu kondisi yang happy ending.

“Justru aku ingin merubah gaya orang dengerin musik, laguku hampir 5 menit. Dengar laguku dipaksa untuk kembali ke diri sendiri,” ucap Salsa.
Dalam Kaleidoscope Night, Salsa tak bisa hanya disebut sedang bernyanyi, seolah bercerita. Caranya seakan sedang di hadapan. Berkisah dengan apa pun yang bisa disebut dalam lagu; nada, harmoni, ritme, melodi, alunan. ketukan, atau apa pun yang bisa dirasai.
Sedangkan inspirasi Salsa menciptakan single itu juga karena mirip dengan lagu milik JensenMcRae, seorang penyanyi Amerika Serikat, yang bergenre ballade. Lagu Massachusetts keluaran 2023 itu didengarkan di TikTok.
“Liriknya yang nge-hits itu bercerita detail tentang yang terjadi pada diri penciptanya. Tentang ingatan pada hubungan masa lalu yang membuatnya dia ingat tentang masa sekarang. Lagu itu menarik meski disampai-kan dengan sederhana,” imbuh perempuan 26 tahun ini.
Cara itu pun menginspirasi Salsa menciptakan lagi dengan cara yang natural terlahir dari sebuah kcjujuran. Disambungkan dengan cinta yang menjadi inspirasi semua lagu-lagu ciptaan Salsa selama ini.
Jujur, Salsa punya ketakutan. Emosi yang buruk itulah yang berusaha Salsa tepis. Salsa yakin, setiap orang harus terlepas dari ketakutan. Apalagi dalam urusan cinta. Dalam prosesnya, ternyata judul lagu itu tercipta dari picuan follower Salsa di TikTok.
“Beberapa waktu lalu saya memberikan challenge untuk melemparkan satu kata yang akan dijadikan lagu secara spontan secara on the spot. Ada banyak kata yang lahir. Beberapa unik. Seperti patricone dan kaleidoscope,” terang putri pertama pasangan dr Dini Adityarini SpA dan Ahmad Sulaeman ini.
Baca Juga : Pertamina Pastikan Stok dan Distribusi BBM Situbondo Aman, Masyarakat Diimbau Tidak Panik
Menurutnya kaleidoscope merupakan kata yang unik. Maknanya mengandung keanekaragaman hal yang menjadi satu.
Hal ini pun membuat Panji Sakti mengapresi Salsa, lantaran tak banyak penyanyi diusianya mampu membuat judul, lirik, melodi yang apik. Terlebih Panji senang menjadi bagian perjalanan single perdana Salsa.

“Karena liriknya matang dan punya nilai jual. Dan yang mencuri perhatian, lirik supermarket (grocery) sampai saya baca keseluruhan, itu sangat catchy, kata-katanya punya dedakasi itu yang mencuri perhatian,” tegas Panji.
Selain itu alasan Panji mau memproduseri single Salsa yang telah berpikir penuh pertimbangan. Sebagaimana lagu-lagu yang diciptakan lalu dinyanyikannya, Panji tahu kapan lagu itu harus diperdengarkan kepada orang lain.
“Sejak lagu ini masuk dalam ruang workshop lirik di Komuji saya pikir lirik lagu ini harus keluar dari rumahnya untuk jadi lagu yang utuh,” tegas Panji.
Selain itu Salsa punya musikalitas yang tinggi. Bahkan saat masuk studio rekaman, Panji dibuat kagum. Bagaimana tidak, Salsa bukan seperti penyanyi yang baru masuk studio.
“Jadi mudah sekali untuk direct, senang bekrompromi. Semoga ke depannya Salsa bisa melahirkan karya-karya lagu lainnya,” ujar Panji.