JATIMTIMES - Rambut Monte, sebuah destinasi wisata yang terletak di Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menyimpan keindahan alam dan kisah sejarah yang memikat.
Dahulu, tempat ini merupakan situs pemujaan umat Hindu pada masa Kerajaan Majapahit. Kini, Rambut Monte menjadi sebuah telaga yang tidak hanya menawarkan pesona alam tetapi juga cerita mistis yang telah melekat di masyarakat setempat.
Baca Juga : Pernah Rugi Hingga Ratusan Juta Utomo Konsisten Kembangkan Apel
Salah satu daya tarik utama di Rambut Monte adalah telaga dengan air jernih yang dihuni oleh ikan-ikan yang dikenal oleh warga sekitar sebagai Ikan Dewa. Ikan ini, yang sebenarnya bernama Ikan Sengkaring, dianggap keramat oleh masyarakat setempat. Konon, ikan-ikan tersebut dipercaya dapat membawa berkah atau petaka bagi siapa saja yang mencoba memancingnya.
Tidak hanya itu. Jumlah ikan di telaga ini pun dipercaya tetap, sebuah misteri yang semakin menambah keunikan dan daya tarik wisata ini.
Rambut Monte juga dikenal dengan sumber mata air pegunungan yang sangat bersih. Pantulan air yang jernih kehijauan menciptakan pemandangan yang memesona, menjadikannya sebagai tempat yang pas untuk bersantai sambil menikmati keindahan alam. Namun, untuk menjaga kelestarian Ikan Dewa, pengunjung dilarang untuk berenang di area telaga. Sebagai alternatif, pengelola telah menyediakan kolam khusus bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi berenang di kawasan yang dikelilingi pemandangan hijau.
Selain telaga, pengunjung juga bisa menemukan struktur bangunan candi Hindu yang merupakan bagian dari situs sejarah Kerajaan Majapahit. Meskipun hanya tersisa beberapa bangunan saja, situs candi ini masih mampu menggambarkan betapa pentingnya tempat ini dalam sejarah peradaban Hindu di Indonesia. Candi ini, yang terbuat dari batu andesit dan berdenah segi empat, menambah nilai historis yang mendalam bagi siapa saja yang mengunjungi tempat ini.
Asal-usul nama Rambut Monte berasal dari cerita lokal yang sangat menarik. Menurut masyarakat sekitar, Rambut Monte berhubungan dengan seorang tokoh bernama Mbah Monte yang tidak memiliki keturunan. Suatu waktu, Mbah Monte merasa kecewa terhadap dua muridnya yang menyalahgunakan ilmu yang telah dia ajarkan.
Dalam kemurkaannya, Mbah Monte membakar pohon-pohon di sekitar danau, yang konon berubah menjadi Ikan Dewa. Sementara kedua muridnya menjadi dua mata air yang berada di dalam telaga. Salah satu mata air ini menghasilkan warna biru, sedangkan yang lainnya berwarna hijau.
Baca Juga : Sempat Viral Dikunjungi Ribuan Wisatan, Kini Taman Kelinci Pujon Tinggal Kenangan
Cerita ini menambah unsur mistis yang menjadi daya tarik wisatawan yang datang untuk menyaksikan keunikan dan keindahan alam Rambut Monte.
Untuk menikmati segala keindahan yang ditawarkan oleh Rambut Monte, pengunjung cukup membayar tiket masuk dengan harga yang terjangkau, yaitu Rp 3.000 untuk dewasa dan Rp 2.000 untuk anak-anak. Biaya parkir juga cukup ekonomis, dengan tarif Rp 1.000 untuk sepeda motor, Rp 2.000 untuk minibus, dan Rp 3.000 untuk bus.
Rambut Monte berjarak sekitar 31,2 km dari pusat Kota Blitar, dengan waktu tempuh sekitar 50 menit. Pengunjung dapat melalui beberapa jalan utama, seperti Jl Singajaya, Jl Nasional III, dan Jl Raya Krisik untuk sampai ke lokasi wisata ini.
