Gerakan Pangan Murah di Kota Malang: 60 Kali Kesempatan Belanja Hemat Hingga Akhir 2025
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Nurlayla Ratri
23 - Sep - 2025, 05:33
JATIMTIMES - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang menyiapkan strategi untuk memperluas jangkauan Gerakan Pangan Murah (GPM) hingga ke seluruh kelurahan. Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan, menyebut jumlah pelaksanaan GPM bakal ditingkatkan hingga 60 kali sampai akhir tahun 2025.
GPM sendiri menjadi salah satu instrumen andalan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam menjaga stabilitas harga dan stok bahan pangan, sehingga gelarannya selalu mendapat antusias masyarakat karena menyediakan berbagai bahan pangan dengan harga terjangkau.
Baca Juga : GPM Masih jadi Andalan Pemkot Malang, Stok Beras SPHP Aman hingga 2026
“Untuk September ini saja ada 16 kali pelaksanaan. Kalau ditambah Agustus kemarin total sudah 20 kali. Nanti menjelang Natal dan Tahun Baru, mungkin bisa sampai 50 atau 60 kali, sesuai saran Pak Wali agar menyasar 57 kelurahan di Kota Malang,” kata Slamet, Selasa (23/9/2025).
Menurutnya, Gerakan Pangan Murah yang digelar hari ini di Kecamatan Kedungkandang memang terpantau sepi pengunjung karena sifatnya mendadak. Persiapan yang dilakukan pun juga terbilang singkat, termasuk saat melakukan sosialisasi.
“Baru kemarin sore kami dapat instruksi untuk melaksanakan GPM serentak. Kalau yang terjadwal seperti di Tunggulwulung dan Mulyorejo, selalu ramai,” jelasnya.
Selain memperluas jadwal pelaksanaan, Dispangtan juga terus memantau pergerakan harga pangan. Slamet menyebut ada beberapa komoditas yang mengalami fluktuasi, seperti cabai dan telur ayam di Kota Malang.
“Cabai mulai naik sekitar Rp2.000 per kilogram karena masa panen berkurang. Untuk bawang harganya stabil, sedangkan telur naik tipis Rp1.000–Rp2.000,” kata Slamet.
Baca Juga : Wujudkan Stabilitas Harga Bahan Pokok, Pemprov Jatim Gelar 828 GPM Serentak
Dengan menambah titik pelaksanaan GPM, Slamet berharap kebutuhan masyarakat bisa lebih terjangkau, khususnya menjelang akhir tahun saat konsumsi rumah tangga biasanya meningkat.
“Oktober nanti kami sudah aktifkan lagi GPM. Mudah-mudahan bisa menjangkau lebih banyak warga,” pungkasnya.