JATIMTIMES - Maraknya keluhan tarikan gas yang tersendat pada kendaraan bermotor di wilayah Jawa Timur usai mengisi bahan bakar minyak (BBM) Pertalite masih jadi sorotan. Namun, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memastikan kondisi mesin yang kerap disebut brebet itu sejauh ini nihil laporan di Kota Batu.
Pihak badan usaha milik negara (BUMN) pengelola minyak dan gas bumi itu mengakui masalah tersebut menimbulkan kekhawatiran serius masyarakat selaku konsumen. Oleh sebab itu, kewaspadaan dalam membeli bahan bakar dinilai perlu ditingkatkan.
Baca Juga : Simulasi Gempa Bumi Warnai Apel Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di Balai Kota Among Tani Batu
Area Manager Communications Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi membeberkan, keluhan motor brebet sudah terjadi di banyak wilayah di Jawa Timur. Hal itu diduga lantaran usai mengisi BBM jenis Pertalite. Beberapa pengecekan membuktikan adanya campuran Pertalite dengan cairan lain yang diduga sebagai air.
Ahad Rahedi menyebut, sejauh ini sudah ada hampir 2.000 laporan keluhan mengenai bermasalahnya kendaraan akibat konsumsi Pertalite. Dari total itu, keluhan paling banyak berasal dari Kabupaten Bojonegoro dan Kota Surabaya.
"Di Kota Malang ada sekitar 15 laporan dan Kabupaten Malang 13 laporan," katanya.
Kendati dirinya belum menerima laporan keluhan dari pengguna BBM di Kota Batu, Ahad meminta pembeli lebih teliti dalam membeli BBM, baik di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) maupun pengecer.
"Sebenarnya, setiap SPBU memiliki retensi sampel BBM yang dijual hari itu. Sampel tersebut biasanya di-display sebagai salah satu upaya mitigasi apabila ada keluhan konsumen di kemudian hari," ungkapnya, saat ditemui awak media belum lama ini.
Dikatakannya, konsumen bisa langsung mengecek kualitasnya melalui display itu sebelum membeli. Kesediaan itu menjadi kewajiban seluruh SPBU memang memiliki kewajiban apabila pelanggan ingin mengetahui kondisi BBM yang dibelinya. Hal tersebut merupakan suatu langkah dalam hak dan perlindungan konsumen. "Apabila ditemukan kejanggalan, pelanggan berhak membatalkan transaksi," kata dia.
Pembeli sangat disarankan untuk mencetak struk saat pembelian BBM sebagai bukti transaksi. Pertamina dapat melakukan pengecekan langsung pada pihak SPBU terkait. Khususnya mengenai kondisi BBM yang disalurkan ke pelanggan.
Baca Juga : Polisi Ungkap 44 Kasus Kriminal Selama Operasi Pekat Semeru di Kota Malang, Curanmor Mendominasi
Dengan alasan serupa, pembelian melalui aplikasi MyPertamina ataupun e-wallet juga sangat disarankan. Dengan adanya informasi mengenai keterangan waktu, tempat pengisian BBM, jenis dan jumlah pembelian pada aplikasi, dimungkinkan pendeteksian SPBU yang bermasalah bisa lebih cepat tertangani.
Meski belum ada kerja sama dengan bengkel rujukan Pertamina, bukti struk pembelian BBM dan hasil pemeriksaan di bengkel dapat diganti rugi biaya servis pelanggan terdampak.
Ia memastikan, Pertamina juga terus melakukan pemeriksaan kualitas bahan bakar di seluruh SPBU Jawa Timur. Proses ini mencakup pengecekan distribusi, kadar air, dan density BBM secara berkala.
"Langkah-langkah pengawasan tersebut untuk memastikan standar kualitas produk tetap terjaga dan memenuhi spesifikasi yang ditetapkan sehingga tidak menimbulkan kerugian (konsumen)," imbuhnya.
