JATIMTIMES - Anggota DPRD Kota Malang Rendra Masdrajad Safaat mendorong percepatan pengerjaan proyek drainase di kawasan Jalan Soekarno‑Hatta (Soehat) Kota Malang yang merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (Dinas PU SDA) Jawa Timur. Rendra menyebut bahwa penyelesaian proyek ini penting agar aktivitas masyarakat dan pelaku usaha di sekitar lokasi tidak terganggu dalam jangka panjang.
Menurut Rendra, proyek fisik yang tengah berjalan di kawasan Soehat harus dipercepat. Sebab, meski ada kesepakatan dengan para pedagang, Rendra menilai pengerjaan yang cepat akan membuat masyarakat juga nyaman melakukan aktifitas. Terlebih, kawasan Jalan Soekarno-Hatta merupakan jalan yang pada dilalui kendaraan baik roda dua ataupun roda empat.
Baca Juga : Akhir Oktober 2025, Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang Selesaikan Jalan Mantap hingga 80 Persen
“Drainase Soehat ini merupakan proyek provinsi, jadi saya berharap proyek tersebut bisa segera diselesaikan agar tidak mengganggu beberapa toko di sekitarnya,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa waktu pengerjaan yang terlalu lama akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga yang beraktivitas setiap hari di kawasan tersebut. Dari peninjauan di lapangan, Rendra memperkirakan bahwa proyek tingkat akhir.
“Berdasarkan penjelasan, big box culvert itu tinggal (dipasang, red) plek plek plek secara ditutup dan diaspal lagi. Harapannya dari pihak provinsi, PUPR, pekerjaan drainase Suhat segera diselesaikan,” ungkap Rendra.
Proses itu menurut dia tidak akan memakan waktu lama apabila material dan tenaga kerja telah lengkap, dan tidak ada hambatan teknis maupun administratif.
Rendra pun memberikan alternatif percepatan. Salah satunya dengan menambah jam kerja pengerjaan, sehingga proyek dapat segera selesai.
“Jangan sampai menunggu 6-8 bulan. Kalau bisa lembur 1-2 bulan tapi lebih cepat itu mungkin lebih baik,” tegasnya yang sekaligus menekankan agar target penyelesaian proyek ditetapkan dengan jelas dan realistis.
Sebagai informasi, proyek drainase di kawasan Jalan Soekarno-Hatta ini menjadi bagian dari fokus pembangunan infrastruktur Provinsi Jawa Timur di kawasan perkotaan, terutama untuk mencegah banjir saat musim hujan.
Baca Juga : Operasi Gabungan di Greenfields: Sinergi Timpora Kabupaten Blitar Awasi WNA
Dengan dukungan penuh dari pemerintah kota, pembersihan jalur drainase ditargetkan selesai dalam waktu dekat agar pengerjaan bisa berjalan sesuai jadwal.
Berdasarkan data yang dilihat media ini, proyek perbaikan drainase itu bernama rehabilitasi daerah irigasi sengkaling kiri Kota Malang.
Pelaksanaan proyek diperkirakan akan selesai selama 180 hari kalender dan bersumber dari APBD Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 30.125.374.100.
Lebih jauh, proyek drainase ini juga berdampak sosial-ekonomi di sekitar kawasan. Berdasarkan laporan terbaru, deretan warung dan kios UMKM di Jalan Soekarno-Hatta mengalami penurunan pengunjung drastis akibat pekerjaan penggalian gorong-gorong yang membatasi akses, salah satu warung yang biasanya melayani hingga 50 konsumen pagi hari kini hanya memperoleh 1 hingga 2 pelanggan saja.
Rendra menyoroti bahwa keberlangsungan toko-toko dan usaha kecil sangat tergantung pada kondisi akses dan lalu-lintas di kawasan tersebut. Proyek yang lambat tuntas bisa menimbulkan gangguan serius bagi pelaku usaha. Apalagi, kawasan Suhat dikenal sebagai koridor aktivitas ekonomi serta padat lalu-lintas, sehingga terganggunya infrastruktur akan berdampak langsung ke aktivitas masyarakat.
