JATIMTIMES - Merebaknya kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah membuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang mengambil langkah tegas. Pengawasan produksi makanan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG diperketat agar kejadian serupa tidak terjadi di Kota Malang.
Kepala Disdikbud Kota Malang Suwarjana memastikan bahwa hingga kini pelaksanaan MBG di sekolah-sekolah Kota Malang berjalan aman. Ia menegaskan tidak ada laporan temuan maupun indikasi keracunan makanan.
Baca Juga : Rebahan Jadi Cuan, Ini 8 Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis Tanpa Ribet
“Alhamdulillah, di Kota Malang aman-aman saja. Tidak ada laporan insiden ataupun indikasi keracunan MBG di lapangan,” tegasnya, Sabtu (27/9/2025).
Meski demikian, Suwarjana menyatakan pihaknya tetap melakukan langkah antisipatif. Pengawasan ketat mulai dari proses memasak hingga distribusi makanan dijalankan bersama Badan Gizi Nasional (BGN)
“Kuncinya ada di pengawasan. Mulai saat memasak, penyajian, hingga pendistribusian. Kami juga tugaskan langsung teman-teman Disdik untuk ikut memantau di SPPG,” tambahnya.
Saat ini, Kota Malang memiliki tiga SPPG yang menyuplai makanan MBG ke sekolah-sekolah sasaran. Produksi dapur tersebut baru mampu menghasilkan sekitar 3.000 porsi per hari, yang kemudian didistribusikan kepada para siswa penerima program.
Suwarjana mengakui bahwa cakupan MBG di Kota Malang masih terbatas, namun pihaknya menekankan kualitas harus menjadi prioritas. Karena itu, ia mengimbau petugas SPPG menjaga standar kebersihan dan kualitas bahan makanan.
Baca Juga : Operasi Bibir Sumbing dan Celah Langit Gratis di RSI Unisma Jadi Harapan Baru, Begini Testimoni Pasien
“Mohon teman-teman SPPG betul-betul memperhatikan higienitas. Pastikan bahan baku, seperti ikan atau ayam, benar-benar layak konsumsi. Ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat,” ujarnya.
Disdikbud Kota Malang juga memperkuat koordinasi dengan Badan Gizi Nasional. Lembaga tersebut melakukan pemantauan langsung terhadap produksi hingga distribusi MBG di Malang. Harapannya, program yang bertujuan meningkatkan gizi siswa ini tetap berjalan aman, sehat, dan tanpa kendala.
“Dengan pengawasan berlapis, kami optimistis Kota Malang bisa menjadi contoh pelaksanaan MBG yang aman dan berkualitas,” pungkas Suwarjana.