JATIMTIMES - Potensi kopi arabika dari lereng Gunung Argopuro, tepatnya di Desa Baderan, Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo, menjadi perhatian utama para mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif tahun 2025. Program ini merupakan kerja sama antara Universitas Jember (UNEJ), Universitas Dr. Soebandi (UDS) Jember, dan Universitas Abdurahman Saleh (UNARS) Situbondo.
KKN Kolaboratif Desa Baderan yang terdiri dari 9 Mahasiswa yakni Ajez, Aulia, Dani, Bima, Shinta, Nadia, Aufa, Norma, Yoana itu melakukan kunjungan intensif ke rumah-rumah warga yang menjadi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) pengolahan kopi.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk menggali potensi lokal dan memberikan pendampingan terhadap tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM, khususnya dalam hal produktivitas dan pemasaran produk.
"Adanya kunjungan ke setiap rumah produksi memiliki niat dalam silaturahmi dan mengenal lebih dalam bagaimana setiap warga memiliki produktivitasnya dalam mengembangkan usahanya,” ujar Yoana, salah satu mahasiswa peserta KKN, Sabtu (26/07/2025).
Mahasiswa KKN dari berbagai jurusan dan latar belakang ilmu turut menyumbangkan gagasan dan solusi yang aplikatif. Kolaborasi antar kampus ini menjadi wujud nyata sinergi dunia akademik dengan masyarakat desa dalam upaya pemberdayaan ekonomi lokal berbasis potensi unggulan.
"Potensi UMKM kopi di Desa Baderan memiliki dampak yang sangat besar terhadap kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, perlu dukungan menyeluruh dari berbagai pihak agar produktivitas dan kualitas produk terus meningkat, disertai dengan strategi pemasaran yang efektif," jelas Yoana.
Program KKN ini menunjukkan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam pembangunan desa bukan sekadar formalitas akademik, tetapi juga bentuk pengabdian nyata yang mampu memicu perubahan positif. Kehadiran mereka membawa semangat baru bagi masyarakat dalam memajukan produk lokal.
"Dengan semangat kolaboratif dan penguatan potensi lokal, Desa Baderan diharapkan mampu menjadi salah satu sentra kopi unggulan di Jawa Timur. Lebih dari itu, kegiatan KKN ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pendidikan, tradisi, dan teknologi dapat menghasilkan dampak jangka panjang bagi kemajuan desa," pungkasnya.
Baca Juga : Naik Kelas Bersama Unisba Blitar: UMKM Nuransya Kian Percaya Diri
Sambutan positif pun datang dari warga desa yang merasa terbantu dengan adanya KKN Kolaboratif tersebut. “Bagus, kalo datang ke rumah nanti bisa bantu buat cari konsumennya," kata Muhlis salah satu pelaku UMKM kopi di Desa Tersebut
Tidak hanya itu, Muhlis menyampaikan jika salah satu produk unggulan desa yang menjadi sorotan adalah kopi arabika khas Gunung Argopuro yakni Kopi Kopral. “Kopi di sini Alhamdulillah naik terus untuk produktivitasnya setiap hari di tahun ini, syukur per hari mencapai 20–30 ton,” ujarnya.
Kegiatan KKN Kolaboratif ini tidak hanya berhenti pada observasi, tetapi juga dilanjutkan dengan diskusi mengenai pengembangan usaha. Mahasiswa KKN mengenalkan konsep kemasan aktif yang diyakini mampu memperpanjang masa simpan kopi bubuk sekaligus menjaga kualitas rasa dan aroma, yang menjadi kekuatan utama dari kopi lokal Baderan.
Pengolahan kopi di desa ini sebagian besar masih dilakukan secara tradisional. Proses fermentasi, pengeringan, hingga penggilingan kopi dilakukan berdasarkan pengetahuan turun-temurun dari masyarakat setempat. Namun demikian, dari segi kemasan dan pemasaran, masih terdapat banyak celah untuk ditingkatkan agar kopi Baderan bisa lebih bersaing di pasar yang lebih luas.