JATIMTIMES - Di Indonesia, ada berbagai jenis tanaman yang dapat menyebabkan iritasi dan gatal pada kulit ketika tersentuh. Tanaman-tanaman ini dikenal sebagai jelatang dan memiliki ciri khas berupa bulu halus atau duri-duri kecil yang dapat menginfeksi kulit.
Heri Santoso, seorang botanis, melalui akun TikToknya @herisants membagikan tujuh jenis tanaman jelatang yang pernah ditemuinya. Berikut adalah ulasannya:
1. Jancukan (Girardinia diversifolia)

Tanaman ini sering ditemukan di dataran tinggi dengan daun yang lebar dan ditutupi duri-duri halus. Melansir dari Perpustakaan Nasional, duri-duri ini dapat menyebabkan rasa panas yang luar biasa serta sensasi seperti ditusuk jarum. Selain rasa panas, daun ini juga memberikan rasa gatal yang intens. Namun, uniknya, beberapa orang justru memanfaatkan daun jancukan untuk menghilangkan pegal.
Caranya dengan mengoleskan daun pada bagian tubuh yang sakit, meski pada awalnya menimbulkan rasa panas. Beberapa orang yang terbiasa bahkan mengoleskan daun ini di wajah tanpa mengalami rasa sakit yang berlebihan.
2. Gympie-gympie (Dendrocnide moroides)

Gympie-gympie adalah spesies jelatang yang terkenal dengan sengatan yang sangat menyakitkan dan tahan lama. Tumbuhan ini ditemukan di Indonesia dan Australia, terutama di hutan hujan.
Nama "gympie-gympie" berasal dari bahasa masyarakat Gubbi Gubbi di Australia. Tanaman ini mengandung racun yang dapat menyebabkan rasa sakit yang bertahan selama berhari-hari hingga berminggu-minggu.
3. Pulus (Dendrocnide sinuata)

Tanaman ini tumbuh di sepanjang aliran sungai dan hutan tropis di berbagai negara Asia, termasuk Indonesia, India, dan Thailand. Pulus dapat menyebabkan rasa gatal yang menyakitkan, disertai gejala seperti demam dan menggigil.
Jean Baptiste Louis Claude Theodore Leschenault de la Tour, seorang ahli botani Prancis, menggambarkan sensasi menyentuh jelatang ini seperti "menggosok jari dengan besi panas". Bahkan, kontraksi otot yang ditimbulkannya begitu parah hingga ia khawatir terkena tetanus.
4. Daun Gatal (Laportea aestuans)

Daun gatal atau Laportea aestuans adalah tumbuhan tahunan yang berasal dari Afrika, namun kini tersebar luas di wilayah tropis. Tanaman ini digunakan secara tradisional untuk mengobati pegal dan nyeri otot.
Ketika trikoma atau bulu-bulu halus pada daunnya menyentuh kulit, mereka mengeluarkan asam format yang membantu memperlancar aliran darah dan meredakan nyeri. Selain itu, ekstrak daun ini memiliki sifat antibakteri dan efektif melawan bakteri seperti E. coli dan S. aureus.
5. Lateng (Laportea interrupta)

Lateng atau jelatang ini memiliki bulu-bulu yang menyengat pada daun dan bagian lain tanaman, yang menyebabkan rasa gatal ketika tersentuh. Tanaman ini dapat hidup selama bertahun-tahun dan banyak ditemukan di daerah tropis.
Jenis ini termasuk yang umum ditemukan di Indonesia dan sering dianggap sebagai tanaman pengganggu di lahan pertanian atau area hutan.
6. Kemadu (Dendrocnide stimulans)

Kemadu merupakan tanaman yang tumbuh di hutan, lereng gunung, dan semak-semak. Daun kemadu memiliki bulu halus yang dapat menyebabkan gatal ketika bersentuhan dengan kulit.
Untuk mengatasi rasa gatal akibat daun ini, langkah pertama adalah membersihkan sisa daun yang menempel, membasuh area yang terkena dengan air, dan mengoleskan es batu atau obat pereda gatal. Sebagian orang bahkan menggunakan bagian dalam batang kemadu untuk meredakan gatal yang ditimbulkan.
7. Jelatang Gajah (Dendrocnide microstigma)

Jelatang gajah atau pulus banyak ditemukan di hutan hujan tropis Indonesia, terutama di daerah seperti Masigit Kareumbi. Tanaman ini memiliki daun hijau terang dengan pinggir daun yang bergerigi, terutama pada daun yang masih muda.
Bulu-bulu halus yang ada di permukaan daun inilah yang menyebabkan rasa gatal, perih, dan panas saat tersentuh. Di beberapa area konservasi, tanaman ini dilokalisir agar tidak mengganggu pengunjung, namun tetap saja masih ada kemungkinan tanaman ini tumbuh secara alami di jalur setapak.
Demikian 7 tanaman jelatang yang memerlukan kehati-hatian saat hendak memegangnya atau saat kamu berada di alam bebas. Meskipun sebagian dari tanaman ini memiliki manfaat dalam pengobatan tradisional, efek sampingnya berupa gatal dan iritasi tidak bisa diabaikan begitu saja. Jadi, pastikan untuk selalu waspada jika bertemu dengan jenis-jenis tanaman ini. Semoga informasi ini bermanfaat!
