JOMBANGTIMES - Bupati Jombang Mundjidah Wahab menanggapi aksi protes warga yang memarahinya saat meninjau banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben. Mundjidah menganggap aksi protes warga tersebut sebuah setingan.
Bupati Jombang periode 2018-2023 itu telah memerintahkan Camat Kesamben untuk memastikan identitas pria yang ngamuk saat dirinya tinjau banjir pada Rabu (13/01) kemarin. Hingga kini, Mundjidah belum mengetahui pria tersebut warga Dusun Beluk yang terdampak banjir atau bukan.
Baca Juga : Tinjau Jembatan Ambrol, Wali Kota Malang Ungkap Penyebabnya
"Saya belum pastikan dia warga penduduk situ apa bukan, karena saya belum melihat KTP-nya. Saya merintahkan Pak Camat untuk minta KTP-nya dulu," kata Mundjidah saat diwawancarai di Pendopo Kabupaten Jombang, Jalan Alon-alon No 1, Kelurahan Kaliwungu, Kecamatan Jombang, Kamis (14/01).
Mundjidah pun menduga, pria yang ngamuk saat ia melakukan kunjungan di lokasi banjir bukan warga setempat yang terdampak banjir. Dia menganggap aksi protes warga tersebut merupakan setingan yang bertujuan membuat gaduh.
"Kalau warga kita sendiri gak ada yang begitu, berarti karakternya gak akhalkul karimah. Itu sudah terbaca mas, setingan ajah," kata Mundjidah.
Aksi protes warga yang belum diketahui namanya itu, dianggap Mundjidah tidak beretika. Ia berharap warga yang terdampak banjir agar menyampaikan keluhannya dengan cara yang baik melalui pemerintah setempat.
"Cara-cara protes yang dilakukan, etikanya tidak ada. Emoh lak mendem mas gak eroh (Gak tahu kalau mabuk mas, ya gak tahu). Dengan cara seperti itu kan ndak manusiawi. Hal-hal seperti ini harus diwaspadai," ucapnya.
Mundjidah datang mengunjungi warga terdampak banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben bersama Pimpinan Forkopimda, Rabu (13/01) sekitat pukul 12.20 WIB. Rombongan bupati ini mendatangi lokasi banjir di sebelah barat Dusun Beluk, untuk menyapa warga dan memberikan bantuan. Tempat bupati berkunjung ini merupakan titik terendah dari banjir di Dusun Beluk.
Belum lama Mundjidah beserta rombongan berada di lokasi, tiba-tiba datang seorang warga menghampiri bupati. Pria berbadan tinggi mengenakan kaus puti-biru itu tiba-tiba mengamuk di depan Bupati Jombang.
Baca Juga : Warga Marahi Bupati Jombang Saat Tinjau Lokasi Banjir
Pria yang belum diketahui namanya itu mengatakan, kedatangan bupati dinilai percuma. Bupati diminta untuk turun ke warga yang berada di tengah-tengah Dusun Beluk.
Bahkan, pria yang mengaku warga Dusun Beluk itu menantang Mundjidah untuk tinggal di lokaso banjir selama satu minggu. Kata-kata kasar pun ia lontarkan di hadapan Bupati Jombang.
"Percuma mrene (percuma ke sini, red). Melbuo nek wani (masuk saja kalau berani, red). Ayo melbu, nginepo nang kene seminggu (ayo masuk, menginap di sini satu minggu, red)," lontarnya pada Bupati Jombang di lokasi.(*)
