Peringati Hari Pahlawan, Presiden Prabowo Sahkan Gus Dur, Soeharto, hingga Marsinah sebagai Pahlawan Nasional
Reporter
Pantaleon Jasri Aman
Editor
A Yahya
10 - Nov - 2025, 03:22
JATIMTIMES - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada 10 tokoh bangsa dalam upacara kenegaraan di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Senin, 10 November 2025. Penganugerahan ini bertepatan dengan momentum peringatan Hari Pahlawan.
Dua nama mantan Presiden yang sudah lama dinantikan menjadi sorotan utama dalam penetapan ini, yaitu Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Presiden ke-2 RI Jenderal Besar TNI Soeharto. Selain itu, aktivis buruh legendaris, Marsinah, juga turut dianugerahi gelar Pahlawan Nasional tahun ini.
Baca Juga : Peringati Hari Pahlawan, Bupati Jember Ajak Lanjutkan Perjuangan Pahlawan
Penghargaan ini didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025. Gelar kehormatan tersebut diberikan langsung oleh Presiden Prabowo kepada ahli waris masing-masing tokoh yang hadir di Istana.
Jasa-Jasa Para Tokoh
Dalam acara penganugerahan, peran dan kontribusi masing-masing tokoh dibacakan:
Abdurrahman Wahid (Gus Dur): Ditetapkan sebagai pahlawan di bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam. Beliau dihormati atas pengabdian seumur hidupnya dalam memperjuangkan kemanusiaan, demokrasi, dan pluralisme di Tanah Air. Ahli waris yang menerima gelar ini adalah istri beliau, Sinta Nuriyah.
Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto: Dianugerahi gelar Pahlawan Nasional di bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik. Salah satu jasa utamanya yang disoroti adalah kepemimpinan beliau sebagai wakil komandan BKR Yogyakarta dalam memimpin pelucutan senjata Jepang di Kota Baru pada tahun 1945. Gelar diterima oleh ahli waris, di antaranya Siti Hardijanti Rukmana (Mbak Tutut) dan Bambang Trihatmodjo.
Marsinah: Diakui sebagai pahlawan di bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan atas jasa-jasanya dalam membela hak-hak buruh.
Daftar Lengkap 10 Tokoh Pahlawan Nasional 2025
1. Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid (Jawa Timur)
2. Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto (Jawa Tengah)
3. Almarhumah Marsinah (Jawa Timur)
4. Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (Jawa Barat)
5. Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah (Sumatera Barat)
6. Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Jawa Tengah)
7. Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin (NTB)
8. Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil (Jawa Timur)
9. Almarhum Tuan Rondahaim Saragih (Sumatera Utara)
10. Almarhum Zainal Abidin Syah (Maluku Utara)
Keputusan ini menjadi penanda semangat rekonsiliasi bangsa dalam menghargai kontribusi para pemimpin dan pejuang dari beragam latar belakang sejarah Indonesia.
